
Selasa (09/11/2022) pada hari ini guru-guru datang ke MIN 1 Gowa untuk ceklok sekaligus tinggal untuk melaksanakan sholat gerhana bersama guru dan siswa. adapun beberapa yang datang sebelum magrib karena mereka sudah ceklok sewaktu pas jam ceklok pulang.
pelaksanaan sholat gerhana dilaksanakan setelah sholat Maghrib dan isya secara berjamaah dan sewaktu sholat magrib, yang bertindak sebagai muadzin adalah pak Nursamad, S,Ag dan juga sebagai imam. sedangkan pelaksanaan sholat isya yang menjadi muadzi adalah Affan Abiy dari siswa kelas 5.2 dan yang bertindak sebagai imam adalah Muh. Fadhlan, S.Pd.
begitu pula dengan pelaksanaan sholat gerhana yang bertindak sebagai imam adalah Muh. Fadhlan, S.Pd. adapun jarak antara maghrib dan isyah telah diadakan penampilan dari siswa yang memiliki talenta untuk dipertunjukkan dihadapan jamaah sholat gerhana. sedangkan sebelum pelaksanaan sholat terlebih dahulu seorang guru menjelaskan tatacara dalam pelaksanaan sholat gerhana, tatacara ini sangat penting untuk disampaikan kepada siswa karena hampir semua siswa tidak paham dan tidak tau tatacara pelaksanaan sholat gerhana karena sholat ini sangat jarang dilakukan.
Sebelum melaksanakan sholat gerhana bulan, kita perlu mengetahui tata cara pelaksanaannya. dimana tata cara pelaksanaan sholat gerhana bulan adalah:
- Berniat di dalam hati
- Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
- Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
- Kemudian rukuk sambil memanjangkan bacaannya
- Kemudian bangkit dari rukuk (i’tidal) sambil mengucapkan ‘Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd’
- Setelah i’tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang, berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
- Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya
Selanjutnya, bangkit dari rukuk (i’tidal) - Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali
- Selanjutnya, bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua. Rakaat kedua ini dilaksanakan sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
- Salam